'/>
Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Jelang Penilaian ADIPURA Pemerintah Tetap Optimis Meski Dikritik

Donggala-Jelang pelaksanaan tahapan untuk anugrah Adipura 2012 di Kota Donggala yang dimulai 25 oktober pekan depan, aktivis lingkungan di Donggala mengungkapkan kritikan. Mereka menilai upaya yang dilakukan pemerintah untuk Adipura tidak partisipatif."Selama ini gerakan kebersihan lingkungan tidak dibarengi dengan penyadaran secara kolektif dan partisipatif masyarakat membersihkan lingkungan dengan kesadaran penuh," Kata Iwan Sulaeman seorang pemerhati lingkungan di Donggala, Senin (18/10).
Menurut Iwan, jangan hanya karena adanya petugas khusus kebersihan yang diperuntukan bekerja berdasarkan anggaran yang di sediakan lewat APBD sehingga Adipura bisa diperoleh. Namun tidak dilakukan sosialisasi ke masyarakat luas untuk penyadaran pentingnya melestarikan lingkungan, sehingga dikhawatirkan terjadi ketergantungan semata.
"Pemerintah harus memprioritaskan pula gerakan kampanye pelestarian lingkungan dengan memperbanyak sosialisasi tentang Undang-Undang dan peraturan daerah untuk lingkungan dan diperbanyak kader-kader sadar lingkungan hidup ditengah masyarakat," ujarnya.
Krtikan serupa datang dari Andi Anwar dari Yayasan Bone Bula yang bergerak pada advokasi lingkungan. Dia menilai Adipura diperoleh lebih didominasi dari intensitas pemerintah bersama masyarakat melakukan pembersihan dan penataan lingkungan secara sadar dan gotong royong. Namun tidak sedikit pula sebagian orang mengaggap Adipura belum layak didapatkan, alasannya masih banyak persoalan lingkungan yang belum terselesaikan di Donggala.
Sementara itu Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Donggala, Ibrahim Drakel yang dihubungi terpisah membantah, kalau adipura diperoleh hanya karena adanya petugas kebersihan yang memiliki anggaran dari pemerintah.
"Soal petugas kebersihan itu sejak lama sudah ada dan mereka bekerja bukan karena hanya untuk urusan perolehan Adipura bagi Kota Donggala. Apalagi soal kebersihan lingkungan yang selama ini sudah merupakan komitmen bersama dan adanya anugerah Adipura merupakan pencapaian dari suatu komitmen bersama bersama yang patut dipertahankan,"ungkapnya.
"Adanya partisipasi dan rasa tangggung jawab bersama dalam menjaga keberhasilan lingkungan, niscaya   Adipura bisa diperoleh kembali. Sebab itu tergantung pada partisipasi masyarakat, sementara pemerintah hanya mendorong dan menfasilitasi dengan memberi penyuluhan dan menyediakan sarana," ujarnya.
Ibrahim mengakui kalau saat ini ada banyak tantangan yang jadi kendala, diantaranya masalah ternak kambing dan sapi milik warga yang belum dikandangkan. " Kendala lainnya, masih adanya orang-orang yang bertangan jahil mematahkan tumbuhan yang ada di jalan dan kadang memotong pohon yang sengaja ditanam," tandasnya.(Jamrin AB)
(Sumber : Media Alkhairaat/19 Oktober 2010)

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda